ILMU KOGNITIF DAN BELAHAN OTAK KANAN
Ilmu kognitif dapat
didefinisikan sebagai studi tentang prinsip-prinsip yang mendasari kognisi
bersama dengan Instansiasi dalam otak dan pikiran. Penjajaran ilmu kognitif dan
proses persepsi dan pengakuan, belajar
dan memori, penalaran dan berpikir secara
umum, produksi bahasa dan pemahaman, pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah, dan perencanaan motorik. Proses ini memiliki kesamaan yang mereka
hasilkan, menyimpan dan mengubah informasi menggunakan pengetahuan internal dan
memberikan subjek dengan repertoar simbolis representasi dari dunia yang
independen dari saat ini dan lokasi. Ini mengikuti dari katalog ini hanya
psikologi dan neuroscience, sebanyak mereka berurusan dengan kognisi satu
dengan Instansiasi dalam pikiran dan yang lainnya dengan Instansiasi di otak
merupakan inti dari ilmu kognitif. Linguistik mempelajari bahasa
formal, dan interaksi manusia mesin lebih di perbatasan antara kecerdasan alami
dan buatan. Bahasa formal dan logika berlaku baik untuk kapasitas manusia dan
mesin dan manusia mesin interaksi dapat dilihat sebagai interaksi antara
kecerdasan alami dan buatan.
Para ilmuwan yang mendukung dualisme tubuh-pikiran
mempercayai bahwa tubuh dan pikiran dapat eksis bersama-sama. Pandangan ini
memunculkan masalah mendasar yakni menentukan bagaimana pikiran terhubung
dengan tubuh, dan sebaliknya. Terdapat beragam ide tentang hubungan pikiran dan
tubuh. Apakah yang sesungguhnya kita maksudkan ketika kita berbicara tentang
pikiran? Kita sedang membicarakan hal-hal yang mampu dilakukan oleh otak,
misalnya berfikir, mempertahankan objek dalam memori, mempersiapkan suatu
peristiwa dan member penilaian, dan juga pengalaman-pengalaman kompleks yang
mampu ditimbulkan oleh system kognitif kita. Seperti perasaan cinta, duka, seni
(mengarang lagu) dan humor (membuat lelucon). Dalam pengertian ini, pikiran
tersusun dari berbagai proses yang sedang dilakukan oleh otak.
Otak memiliki karakteristik-karakteristik fisik. Otak
terdiri dari neuron-neuron. Otak selalu bekerja, tidak pernah beristirahat dan
senantiasa dipenuhi aktivitas elektrokimia. Meskipun demikian, struktur
arsitektural otak adalah relatif stabil. Sebagai contoh, jaringan neuron, letak
korteks, posisi area-area otak yang mengendalikan pengalaman sensoris, kontrol
motorik, dan penglihatan hampir tidak berubah. Pemrosesan yang
terjadi di otaklah-pikiran yang
berlangsung secara dinamis. Pikiran memang cenderung lebih dinamis dibandingkan
otak. Kita dapat mengubah pikiran kita dengan cepat tanpa adanya perubahan
struktural yang kentara di
otak, bahkan pola transmisi elektrokimia dapat berubah dengan sangat dinamis.
Pikiran sadar kita dapat beralih dengan cepat dari lelucon ke renungan yang
serius, dari introspeksi ke pedalaman terhadap karakter orang lain, dari
hal-hal yang religious ke hal-hal duniawi lebih cepat daripada waktu yang diperlukan
untuk membaca kalimat ini. Perubahan aktivitas neuron mengakibatkan perubahan
pikiran, sedangkan struktur anatomis dasar dari otak itu sendiri tentu saja
tetap stabil.
Peran Otak Kanan Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak

Misalnya, pada saat mewarnai anak yang menggunakan otak kiri lebih
berimajinasi dari pada anak yang menggunakan otak sebelah kanan. Sehingga hasil
mewarnai anak yang menggunakan otak kanan lebih bagus dan bernilai
dibandingkan anak yang menggunakan otak kiri. Contoh lain misalnya pada saat
kegiatan seni seperti musik, anak yang menggunakan otak kanan lebih cepat
tanggap dalam mengingat musik-musik yang akan dimainkan. Pada saat ini orang tua cenderung mengabaikan penggunaan otak
kanan bagi anak-anak mereka, terutama di kota-kota besar. Hal itu terbukti
karena orang tua yang selalu membatasi ruang gerak anak dalam bermain. Permainan atau bermain adalah kata kunci pada pendidikan anak usia
dini. Ia sebagai media sekaligus sebagai substansi pendidikan itu sendiri.
Dunia anak adalah dunia bermain, dan belajar dilakukan dengan atau sambil
bermain yang melibatkan semua indra anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar