Kamis, 28 Januari 2016

ILMU KOGNITIF DAN BELAHAN OTAK KANAN

ILMU KOGNITIF DAN BELAHAN OTAK KANAN 

Ilmu kognitif dapat didefinisikan sebagai studi tentang prinsip-prinsip yang mendasari kognisi bersama dengan Instansiasi dalam otak dan pikiran. Penjajaran ilmu kognitif dan proses  persepsi dan pengakuan, belajar dan memori, penalaran dan berpikir secara umum, produksi bahasa dan pemahaman, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, dan perencanaan motorik. Proses ini memiliki kesamaan yang mereka hasilkan, menyimpan dan mengubah informasi menggunakan pengetahuan internal dan memberikan subjek dengan repertoar simbolis representasi dari dunia yang independen dari saat ini dan lokasi. Ini mengikuti dari katalog ini hanya psikologi dan neuroscience, sebanyak mereka berurusan dengan kognisi satu dengan Instansiasi dalam pikiran dan yang lainnya dengan Instansiasi di otak merupakan inti dari ilmu kognitif. Linguistik mempelajari bahasa formal, dan interaksi manusia mesin lebih di perbatasan antara kecerdasan alami dan buatan. Bahasa formal dan logika berlaku baik untuk kapasitas manusia dan mesin dan manusia mesin interaksi dapat dilihat sebagai interaksi antara kecerdasan alami dan buatan.
Para ilmuwan yang mendukung dualisme tubuh-pikiran mempercayai bahwa tubuh dan pikiran dapat eksis bersama-sama. Pandangan ini memunculkan masalah mendasar yakni menentukan bagaimana pikiran terhubung dengan tubuh, dan sebaliknya. Terdapat beragam ide tentang hubungan pikiran dan tubuh. Apakah yang sesungguhnya kita maksudkan ketika kita berbicara tentang pikiran? Kita sedang membicarakan hal-hal yang mampu dilakukan oleh otak, misalnya berfikir, mempertahankan objek dalam memori, mempersiapkan suatu peristiwa dan member penilaian, dan juga pengalaman-pengalaman kompleks yang mampu ditimbulkan oleh system kognitif kita. Seperti perasaan cinta, duka, seni (mengarang lagu) dan humor (membuat lelucon). Dalam pengertian ini, pikiran tersusun dari berbagai proses yang sedang dilakukan oleh otak.
Otak memiliki karakteristik-karakteristik fisik. Otak terdiri dari neuron-neuron. Otak selalu bekerja, tidak pernah beristirahat dan senantiasa dipenuhi aktivitas elektrokimia. Meskipun demikian, struktur arsitektural otak adalah relatif stabil. Sebagai contoh, jaringan neuron, letak korteks, posisi area-area otak yang mengendalikan pengalaman sensoris, kontrol motorik, dan penglihatan hampir tidak berubah. Pemrosesan yang terjadi  di otaklah-pikiran yang berlangsung secara dinamis. Pikiran memang cenderung lebih dinamis dibandingkan otak. Kita dapat mengubah pikiran kita dengan cepat tanpa adanya perubahan struktural yang kentara di otak, bahkan pola transmisi elektrokimia dapat berubah dengan sangat dinamis. Pikiran sadar kita dapat beralih dengan cepat dari lelucon ke renungan yang serius, dari introspeksi ke pedalaman terhadap karakter orang lain, dari hal-hal yang religious ke hal-hal duniawi lebih cepat daripada waktu yang diperlukan untuk membaca kalimat ini. Perubahan aktivitas neuron mengakibatkan perubahan pikiran, sedangkan struktur anatomis dasar dari otak itu sendiri tentu saja tetap stabil.

Peran Otak Kanan Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak

Perkembangan otak kanan anak-anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan khususnya dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat. Pada lingkungan keluarga yang berperan mengoptimalkan perkembangan otak kanan.  Lingkungan  sekolah terutama usia taman kanak-kanak adalah guru pengajar di taman kanak-kanak. Dan selanjutnya di masyarakat adalah orang-orang sekitar yang ada di lingkungan masyarakat. Anak-anak usia taman kanak-kanak yang menggunakan otak kanan lebih dominan cenderung lebih kreatif dari pada yang menggunakan dominan otak kiri.

 Misalnya, pada saat mewarnai  anak yang menggunakan otak kiri lebih berimajinasi dari pada anak yang menggunakan otak sebelah kanan. Sehingga hasil mewarnai anak yang menggunakan otak kanan  lebih bagus dan bernilai dibandingkan anak yang menggunakan otak kiri. Contoh lain misalnya pada saat kegiatan seni seperti musik, anak yang menggunakan otak kanan lebih cepat tanggap dalam mengingat musik-musik yang akan dimainkan. Pada saat ini orang tua cenderung mengabaikan penggunaan otak kanan bagi anak-anak mereka, terutama di kota-kota besar. Hal itu terbukti karena orang tua yang selalu membatasi ruang gerak anak dalam bermain. Permainan atau bermain adalah kata kunci pada pendidikan anak usia dini. Ia sebagai media sekaligus sebagai substansi pendidikan itu sendiri. Dunia anak adalah dunia bermain, dan belajar dilakukan dengan atau sambil bermain yang melibatkan semua indra anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar